Principle of Leadership (Prinsip Kepemimpinan)
Training Millennial Leadership Jakarta |
Kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen. Ini berarti bahwa, tujuan manajemen bisa dikatakan tercapai ketika ada
seorang pemimpin yang efektif di dalamnya. Kepemimpinan hanya dapat
dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang
mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi
pendirian/pendapat orang, atau sekelompok orang, yang sepenuhnya percaya tanpa meragukan
alasan-alasannya.
Seorang pemimpin merupakan seseorang
yang aktif dalam membuat berbagai rencana, berkoordinasi, melakukan percobaan,
dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Berikut ini adalah
beberapa prinsip kepemimpinan, yang dibagi menjadi 3 bagian besar, Personal
Leadership, Interpersonal Leadership, dan Collaboration Leadership.
A. Personal Leadership
Sebelum memimpin orang lain,
setiap orang harus memulai dari kemampuan memimpin diri sendiri. Dan kemampuan
memimpin diri sendiri, dimulai dari penemuan diri
sendiri (self-discovery). Hal ini dimulai dari penemuan alasan
seseorang diciptakan (reason of existence).
1. Attitude
Sikap adalah
respon kita terhadap suatu kejadian atau keadaan, dimana seorang pemimpin yang
efektif adalah orang yang menyadari bahwa sebuah respon merupkana pilihan kita
sendiri, mulai dari pilihan untuk mengambil tanggung jawab 100% atas
kebahagiaan dan kesuksesan serta berhenti menyalahkan masa lalu, lingkungan,
keadaan atau orang lain. Itulah sebab dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang
efektif tidak pernah meminta sesuatu diubahkan untuk dirinya, dia mengubahkan
sesuatu.
2. Belief
Sikap merupakan
produk dari pikiran atau sistim keyakinan seseorang. Jika Kita menganggap diri kita
tidak punya keungulan apapun untuk diberikan bagi dunia, maka kita juga akan
menunjukkan sikap inferior dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita diminta untuk
memimpin sebuah tim misalnya, maka kita akan selalu merasa diri tidak mampu.
Kabar baiknya, sikap dapat diubah dengan cara mengubah pikiran atau sistim
keyakinan. Pikiran dapat diubah dan diprogram ulang melalui sejumlah
cara, salah satunya dengan mengubah informasi atau referensi yang masuk secara
berkala ke dalam hati dan pikiran.
Prinsip Leadership - Personal Leadership |
3. Goals
Pikiran yang
sudah diprogram ulang hanya dapat berfungsi secara maksimal bila punya visi dan
sasaran yang jelas. Hal ini dimulai dari pemahaman tujuan hidup, kemudian
diturunkan dalam sasaran jangka pendek, menengah dan panjang. Visi ini awalnya
bersifat pribadi, namun ketika kemudian dibagikan dan disampaikan kepada banyak
orang, akan muncul orang-orang di sekeliling kita yang punya visi yang sama.
Bersama-sama, kita bisa lebih cepat dan lebih efektif dalam mencapai visi dan
sasaran yang sama tersebut.
4. Action
Semua visi dan
sasaran kerja hanya tinggal menjadi omongan yang kosong bila tidak diikuti
dengan komitmen untuk melakukan aksi nyata dengan kerja keras, hingga berkali-kali
lipat lebih baik dari manusia rata-rata. Untuk itu, setiap diri kita perlu
untuk menentukan berapa tingkat keinginan atau komitmen untuk meraih sasaran
yang telah ditetapkan. Pemimpin yang efektif adalah orang-orang mengambil
resiko dan siap untuk kerja keras.
5. Endurance
Tidak ada
kesuksesan besar yang diraih dalam semalam. Sering kali kita perlu melalui banyak
tantangan dan kesusahan, yang membutuhkan ketekunan untuk mengubah kesulitan
menjadi kemenangan, hingga meraih hasil berkali-kali lipat lebih baik daripada
sebelumnya. Inilah salah satu karakteristik seorang pemimpin yang efektif, yaitu
pantang menyerah dalam kondisi tersulit seperti apapun.
B. Interpersonal Leadership
Setelah mampu memimpin diri
sendiri melalui prinsip diatas, barulah kita mulai belajar memimpin orang lain
dalam cakupan yang lebih luas.
1. People Skill
Kita perlu keterampilan
dalam membangun tim serta bekerjasama dengan orang lain, mulai dari keluarga,
tempat kerja dan masyarakat luas.
2. Communication
Produktivitas
kerja dapat terganggu karena komunikasi yang kurang baik. Pemimpin yang efektif
perlu menguasai keterampilan mendengarkan secara empathic serta berkomunikasi secara asertif, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas terbaik, dan mampu
mengelola konflik dengan baik.
3. Synergy
Setiap orang
memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sinergi adalah ketika kekuatan
yang satu mengisi kelemahan yang lain sehingga satu tambah satu tidak lagi sama
dengan satu melainkan sepuluh bahkan seratus. Inilah keterampilan yang harus
dimiliki oleh setiap pemimpin yang efektif.
Prinsip Leadership : Interpersonal Leadership |
C. Collaboration Leadership
Kemampuan memimpin diri
sendiri (personal leadership) dan
keterampilan berhubungan dengan orang lain (interpersonal leadership), menjadi fondasi untuk seseorang memimpin
sebuah kerjasama tim yang efektif (collaboration
leadership).
1. Purpose
Kepemimpinan
utamanya bukan tentang teknik atau strategi tetapi tentang penemuan diri
sendiri, mulai dari purpose, design, dan potential. Tujuan yang jelas disebut sebagai misi atau
panggilan (calling). Karena
itu, kepemimpinan bukanlah tentang berapa banyak pengikut, tetapi berapa banyak
orang yang dilayani melalui potensi atau bakat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin yang efektif tersebut.
2. Character
Ketika
seseorang melayani orang lain melalui bakat yang dimiliki melalui konteks
organisas,i maka disitulah makna dari pemimpin yang efektif. Namun banyak orang
yang tidak bertumbuh menjadi pemimpin besar karena masalah karakter, yaitu
dalam hal integritas atau kejujuran. Jatuh bangunnya seorang pemimpin
ditentukan oleh karakter sehingga harus dibangun sedini mungkin.
3. Competencies
Pengaruh
seorang pemimpin akan semakin besar sesuai dengan kapabilitas atau kemampuan
dalam empat hal mendasar: Strategic and Operations, Problem solving, Decision
making, Creativity and Innovation. Ini artinya seorang pemimpin perlu menguasai
pekerjaannya secara menyeluruh sehingga bisa mengelola setiap tantangan serta
terus berinovasi.
Prinsip Leadership - Collaboration Leadership |
4. Serving
Dengan
karakter yang teruji serta kompetensi yang unggul, seorang pemimpin seringkali
tanpa sadar berubah menjadi pribadi yang mengejar ambisi pribadi bukan visi
bersama. Karena itu, pemimpin yang efektif perlu terus diingatkan bahwa
kepemimpinan adalah tentang melayani orang lain melalui bakat atau potensi yang
dimiliki.
5. Legacy
Pemimpin
yang efektif tidak hanya dinilai berdasarkan kinerja terbaik yang dihasilkan,
tetapi juga kemampuan melatih dan membimbing para pemimpin yang lebih
hebat (creating leaders) sehingga
pada saat dia selesai atau pindah ke posisi/tempat lain, perusahaan atau divisi
yang ditinggalkan tetap berjalan dengan sangat baik.
Komentar
Posting Komentar