Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis, juga
dikenal sebagai kepemimpinan partisipatif atau kepemimpinan bersama, merupakan jenis
gaya kepemimpinan di mana anggota tim mengambil peran yang lebih partisipatif
dalam proses pengambilan keputusan. Jenis kepemimpinan ini dapat diterapkan
pada organisasi apa pun, dari bisnis swasta ke sekolah ke pemerintah.
Setiap orang diberi kesempatan
untuk berpartisipasi, ide dipertukarkan secara bebas, dan diskusi dianjurkan.
Sementara proses demokrasi cenderung berfokus pada kesetaraan anggota tim dan
aliran ide-ide bebas, pemimpin tim masih ada untuk menawarkan bimbingan dan
kontrol. Pemimpin demokrasi ditugasi untuk memutuskan siapa yang ada dalam tim dan
siapa yang akan berkontribusi pada keputusan yang dibuat.
Para peneliti telah menemukan
bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan salah satu jenis kepemimpinan yang
paling efektif dan mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi, kontribusi
yang lebih baik dari anggota tim, dan peningkatan moral tim.
Karakteristik
Beberapa karakteristik utama kepemimpinan demokratis
meliputi:
- Anggota tim didorong untuk berbagi gagasan dan pendapat,
meskipun pemimpin tetap memegang keputusan akhir atas keputusan.
- Anggota tim merasa lebih terlibat dalam proses tersebut.
- Kreativitas dianjurkan dan dihargai
Para peneliti berpendapat bahwa para pemimpin
demokratis yang baik memiliki sifat-sifat spesifik yang seperti kejujuran,
intelijen, keberanian, kreativitas, kompetensi, dan keadilan.
Pemimpin demokratis yang kuat bisa
menginspirasi kepercayaan dan rasa hormat di antara para pengikut, mereka tulus
dan mendasarkan keputusan mereka pada nilai-nilai mereka. Pemimpin yang baik
juga cenderung mencari beragam pendapat dan tidak berusaha membungkam
suara-suara yang berbeda atau yang menawarkan sudut pandang yang mungkin kurang
populer.
Manfaat
Karena anggota tim didorong untuk
membagikan pemikiran mereka, kepemimpinan demokratis dapat mengarah pada
gagasan yang lebih baik dan solusi yang lebih kreatif untuk masalah. Anggota tim
juga merasa lebih terlibat dan berkomitmen pada proyek, membuat mereka lebih
peduli pada hasil akhir. Hasil tentang gaya kepemimpinan juga menunjukkan bahwa
kepemimpinan demokratis mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi di antara
anggota kelompok.
Kekurangan
Sementara kepemimpinan demokratis
telah digambarkan sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif, itu memang
memiliki beberapa kelemahan potensial. Dalam situasi di mana peran tidak jelas
atau waktu adalah esensi, kepemimpinan demokratis dapat menyebabkan kegagalan
komunikasi dan proyek yang tidak selesai. Dalam beberapa kasus, anggota
kelompok mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keahlian yang diperlukan untuk
memberikan kontribusi yang berkualitas untuk proses pengambilan keputusan. Kepemimpinan
demokratis juga dapat menyebabkan anggota tim merasa bahwa pendapat dan gagasan
mereka tidak diperhitungkan, yang dapat menurunkan kepuasan dan moral karyawan.
Kepemimpinan yang demokratis
bekerja paling baik dalam situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi yang
baik, dan ingin berbagi pengetahuan mereka. Penting juga untuk memiliki banyak
waktu untuk memungkinkan semua anggota tim untuk berkontribusi, mengembangkan
rencana, dan kemudian memilih tindakan yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar